KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.com-Pasien reaktif antigen Covid-19 dari Atambua, Kabupaten Belu yang menjalani perawatan di RS Leona Kefamenanu meninggal dunia, Kamis (14/1).
Pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Mgr Gabriel Manek Atambua tersebut rupanya tak tertolong karena ketersediaan peralatan medis di RS Leona Kefamenanu kurang memadai. Pasalnya, RS Leona Kefamenanu hingga kini diketahui belum memiliki ruang isolasi khusus untuk merawat pasien reaktif Covid-19 maupun pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Sesuai informasi yang berhasil dihimpun Timor Express, Kamis (14/1) menyebutkan, bahwa pasien reaktif Covid-19 asal Belu yang dirawat di RS Leona Kefamenanu ditampung di salah satu ruangan di lantai 3 RS itu sejak Senin (11/1) hingga menghembuskan nafas terakhir, Kamis (14/1) pagi.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten TTU, Kristoforus Ukat kepada Timor Express, Kamis (14/1) membenarkan kabar duka tersebut.
“Pasien reaktif Covid-19 yang meninggal di RS Leona Kefamenanu itu berasal dari Kabupaten Belu,” ungkap Kristoforus.
BACA JUGA: Reaktif Rapid Antigen, 33 Warga TTU Jalani Karantina di Rusunawa
Kristoforus menambahkan, pasien tersebut dimakamkan secara protokol kesehatan oleh Tim Satgas Covid-19 TTU dan Kabupaten Belu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Masmae, Belu.
Kristoforus Berharap, RS yang merawat pasien reaktif maupun pasien terkonfirmasi positif Covid-19 harus benar-benar menggunakan ruang khusus atau ruang isolasi guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Selain itu, lanjut Kristoforus, Tim Medis yang menangani pasien reaktif maupun pasien terkonfirmasi positif Covid-19 harus tetap menggunakan APD lengkap guna mengantisipasi penyebaran virus korona melalui tenaga medis.
“Saat ini penyebaran Covid-19 melalui klaster perbankan, rumah tangga dan pelaku perjalanan. Kita berharap jangan ada klaster tim medis sehingga rumah sakit maupun tim medis yang merawat pasien reaktif maupun pasien terkonfirmasi positif Covid-19 harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan,” tegasnya. (mg26)